Membuat ‘Batasan’ yang Harus Dicapai



Setelah kurang lebih dua minggu lamanya menetap di Solo, akhirnya minggu ini aku memutuskan untuk istirahat dengan pulang ke rumah. Jarak Solo-Wonogiri yang ga begitu jauh membuatku mudah untuk pulang.

Apalagi pas pikiran ruwet dan fisik yang jompo ini kelelahan, pulang adalah salah satu healing terbaik.

Sebelum pulang, ada beberapa ide yang akhir-akhir ini ingin aku realisasikan, salah satunya adalah membuat blog pribadi.

Akhirnya, kemarin aku memutuskan untuk mengajak Daffa, temanku yang memang sudah pro dalam bidang jasa pembuatan website dan artikel untuk membantuku merealisasikan keinginan yang bisa dibilang sedikit random ini.

Kamu Punya Target Ga, sih?

Di tengah-tengah proses pembuatan blog ini, kami banyak berbincang soal dunia kuliah dan bisnis. Yups, karena aku masih kuliah dan Daffa yang sudah jadi pebisnis sejak bangku SMP (semangat cari cuan sejak dini bun).

Tiba-tiba, dia menanyakan sesuatu.

(percakapan kami kemarin senyata-nyatanya menggunakan Bahasa Jawa ya, tapi di sini aku tulis menggunakan Bahasa Indonesia supaya lebih mudah dipahami)

“Kamu punya target ga, sih?”

Aku jawab seadanya kalau targetku pengin cepat lulus dari UNS wkwkwk.

Seakan belum puas dengan jawabanku, Daffa pun bertanya kembali.

“Iya. Kalau itu kan target yang udah pasti ya. Udah pasti kamu bakalan lulus dari UNS. Kamu pernah bikin ga, target yang sebenarnya itu susah untuk dicapai, tapi bukan berarti ga mungkin buat kamu bisa mendapatkannya.”

Aku mulai mikir. Iya ya, selama ini hidupku lempeng-lempeng aja. Ada target pun itu target yang pasti dan biasanya aku buat dalam jangka waktu dekat.

Daffa menjelaskan dengan adanya target ini bisa buat dia bekerja lebih keras lagi.

“Contohnya gini. Aku ada target punya penghasilan 30 juta dalam jangka waktu satu bulan. Itu kelihatannya susah banget kan, tapi bukan berarti aku ga bisa dapat penghasilan segitu.”

“Dari target ini, aku mulai buat rencana dan berusaha, gimana ya caranya supaya bisa dapat penghasilan 30 juta dalam waktu satu bulan?”

“Jadinya, mau ga mau segala sesuatu aku upayakan supaya bisa mencapai target tersebut. Ngencengin lagi bikin webnya, promosi sana-sini, kerja sama dengan banyak orang, dan masih banyak lagi.”

Dilihat dari kebiasaan Daffa memang sudah kelihatan sih, kalau lagi pengin sesuatu pasti selalu diusahakan dengan maksimal. Apa saja dikerjakan, kayak ga punya rasa capek.

Lantas, Bagaimana?

Dari sefruit (baca: sebuah) percakapan di atas, yang bisa aku tangkap adalah pertama, dalam hidup ya kamu harus punya target. Dari target ini, kamu jadi punya tujuan arah hidupmu mau ke mana, apa yang mesti kamu lakukan kedepannya, dan nilai plusnya kamu jadi bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik tanpa membuatnya sia-sia, sebab time is money, right?

Kedua, kalau sudah ada target, pasang kuda-kuda yang kuat. Eh, niat yang kuat supaya kamu ga goyah untuk mencapainya.

Jalan memang ga selalu mulus. Ada yang naik turun, berlubang, bergelombang, bahkan ada pula jalan buntu, tapi asalkan niat dari awal sudah kuat, InsyaAllah, sesulit apapun jalannya bisa kamu lalui dengan baik. Meskipun kadang harus ada sambat dan nangis dulu.

Ketiga, ya harus kerja keras. Usahanya maksimal, doanya juga harus maksimal supaya bisa dapat hasil yang maxi juga mwehehe.

Pada kenyataannya, apa yang aku tuliskan di atas memang ga mudah untuk diterapkan, tapi sekali lagi, bukan berarti ga mungkin!

Jadi, yuk, pelan-pelan, mulai menentukan targetmu sendiri!


Komentar

Postingan Populer